PSM Balatrans Denpasar melaksanakan kegiatan pengolahan hasil pertanian berbahan baku dari hasil kebun demplot yaitu sawi,bayam hijau, bayam merah, dan ikan lele. Selain ingin memanfaatkan hasil dari kebun demplot, kegiatan ini juga bertujuan untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajari dan meningkatkan kompetensi dalam bidang pengolahan hasil pertanian. Hasil sayuran yang dibudidayakan oleh Widyanto Ramadhan, S.T.P dan Ika Dwi Kurmaningsih, S.P ini dicoba untuk diolah menjadi keripik sawi, keripik bayam hijau, dan keripik bayam merah.

�Pembuatan Keripik sayuran merupakan salah satu olahan yang mudah untuk diterapkan dalam usaha pemberdayaan masyarakat� kata Kharis Ragil Triyanto, S.T.P salah satu PSM Balatrans Denpasar. Selain mudah pembuatannya, mengolah sayuran menjadi keripik ternyata juga enak rasanya serta dapat memperpanjang daya simpan, selama kandungan minyak yang terdapat dalam keripik dapat dikurangi. Salah satu alat yang digunakan untuk mengurangi kandungan minyak yang terdapat dalam keripik yaitu spinner.

Keripiksawi Demplot

Pembuatan keripik sayuran ini diawali dengan memilih bahan baku sayuran yang baik, diusahakan memilih daun sawi atau bayam yang lebar sehingga hasil produk akan kelihatan menarik. Selanjutnya pembuatan adonan yaitu campuran bumbu, tepung beras, dan air. Ciri adonan yang baik yaitu ketika sayuran dicelupkan maka akan menempel secara sempurna. Selanjutnya dilakukan proses penggorengan dengan prinsip deepfrying, yaitu menggoreng dengan minyak yang banyak hingga produk tercelup. Proses penggorengan dianggap selesai saat keripik sudah terlihat kering, selanjutnya dilakukan penirisan baru kemudian dimasukkan ke dalam spinner untuk mengeluarkan minyak secara optimal. Setelah keripik dikeluarkan minyaknya barulah dikemas menggunakan plastik yang dirapatkan dengan heat sealer.

Selain sayuran yang dikembangkan pada kebun demplot Balatrans Denpasar, ada juga ikan lele yang dibudidayakan oleh Mochamad Archan, S.E dan Azsep Kurniawan S.P. Ikan lele tidak membutuhkan perawatan yang sulit dalam usaha pembesarannya, sehingga jangka waktu panennya pun dapat dihitung secara akurat. Pengolahan ikan menjadi abon adalah salah satu bentuk olahan yang cocok dikembangkan terutama wilayah kerja Balatrans Denpasar , yang potensi perikanannya cukup tinggi.

Abon merupakan produk yang tergolong memiliki kadar air yang sangat rendah, sehingga daya simpannya lebih lama. Hal ini memudahkan distribusi dan pemasaran. Pengolahan ikan lele menjadi abon dimulai dengan proses pemanenan ikan kemudian dilakukan pembersihan isi perutnya. Setelah itu dilakukan pengukusan ikan agar memudahkan proses selanjutnya yaitu pengambilan daging ikan. Setelah itu daging ikan disuwir-suwir sambil dipisahkan durinya. Campurkan dengan bumbu dan santan lalu panaskan diatas kompor hingga sedikit mengering. Selanjutnya dilakukan penggorengan hingga benar-benar kering ditandai dengan warna coklat tua. Proses terakhir untuk mengurangi kadar minyak dan membuat abon menjadi kering digunakan pula alat spinner. Baru setelah jadi abon siap untuk dikemas. (Redaktur/Tim Web)

 

Narasumber :

Kharis Ragil Triyanto, STP

PSM Pertama Balatrans Denpasar