PENDAHULUAN

Indonesia menghadapi krisis lahan pertanian termasuk di desa maupun perkotaan, sehingga para petani keterbatasan lahan pertanian, salah satunya yaitu pertanian tanaman hortikultura. Menurut Handoko (2016), mengungkapkan bahwa akibat dari keterbatasan lahan pertanian, para petani beralih fungsi ke lahan non pertanian. Alternatif yang dapat digunakan dalam meningkatkan produktivitas tumbuhan yaitu bertani dengan sistem hidroponik (Harjoko, 2009).

Hidroponik adalah salah satu sistem budidaya yang tidak memerlukan lahan yang luas. Budidaya hidroponik dilakukan dengan memanfaatkan air. Dengan Menggunakan Teknik Hidroponik Sistem Nutrient Films Technique (NFT) sebagai media tanam dan larutan nutrisi sebagai nutrisi bagi pertumbuhan tanaman (Susilawati, 2019). Banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan sistem berkebun hidroponik. Diantaranya, produksi tanaman lebih tinggi, lebih terjamin dari hama dan penyakit, tanaman tumbuh lebih cepat dan pemakaian pupuk lebih hemat, bila ada tanaman yang mati bisa lebih mudah diganti dengan tanaman baru, dan tanaman memberikan hasil yang berkelanjutan (Tusi A,2016).

Salah satu teknik hidroponik yang dapat digunakan yaitu Teknologi Hidroponik Sistem NFT (Nutrient Films Technique). Model budidaya dengan mengguankan Sistem Hidrooponik NFT yaitu dengan meletakkan perakaran tanaman pada lapisan air yang tipis. Air yang mengandung nutrisi akan mensirkulasikan alirannya sesuai dengan kebutuhan tanaman, sehingga perakaran dapat berkembang didalam larutan nutrisi karena di sekeliling perakaran terdapat larutan nutrisi yang tipis, sehingga sistem ini dikenal dengan nama Nutrient Film Techniques (NFT) (Lingga, 2011).

Saat ini salah satu tumbuhan hortikultura yang banyak dibudidaya di Indonesia yaitu pakcoy. Pakcoy (Brassica rapa L.) termasuk dalam golongan tanaman sawi yang mudah di dapat dengan harga yang ekonomis. Tanaman pakcoy memiliki banyak kandungan yang dibutuhkan tubuh dan bermanfaat bagi kesehatan karena mengandung banyak vitamin, mineral, dan serat (Sarido & Junia, 2017) Kebutuhan pacoy terus meningkat seiring dengan tingginya permintaan akan sayuran pakcoy.


METODE PENELITIAN

Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah tertinggal dan Transmigrasi Makassar pada Bulan Noember hingga Desember 2022.


Alat yang digunakan pada kegiatan ini diantaranya yaitu pompa air, selang, instalasi hidroponik, pH meter, gelas ukur, kamera, dan alat tulis.


Bahan yang digunakan adalah yaitu benih pakcoy, rockwool, netpot, nutrisi AB mix, dan air dengan pH netral.


Pelaksanaan kegiatan yang dilakukan yaitu persemaian benih, pindah tanam, dan pengamatan pertumbuhan tanaman.

  1. Persemaian benih dilakukan pada nampan benih dengan media tanam rockwool. Sebelum dilakukan persemaian, terlebih dahulu memeriksa pH air. pH air yang digunakan berkisar antara 6-7.
  2. Rockwool dipotong menggunakan cutter dengan ukuran 2 cm × 2 cm. Rockwool disusun diatas nampan dengan posisi serat-serat horizontal. Basahi rockwool dengan air sampai basah merata dan tidak ada genangan air pada nampan, sehingga dihasilkan rockwool yang lembab. Lubangi bagian tengah rockwool dengan menggunakan tusuk gigi.
  3. Benih ditanam dengan dengan kedalaman 0,5 cm.
  4. Nampan benih diletakkan di tempat yang teduh, terhindar dari sinar matahari.
  5. Dilakukan pindah tanam benih ke instalasi hidroponik NFT.
  6. Langkah pertama dalam proses pindah tanam yaitu memeriksa pH air yang digunakan seperti proses persemaian.
  7. Langkah kedua yaitu membuat larutan nutrisi.
  8. Langkah selanjutnya yaitu masukkan bibit beserta rockwool nya ke dalam netpot, dan diletakkan ke dalam lubang talang pipa hidroponik NFT.
  9. Pengamatan dilakukan setiap 7 hari sekali.
  10. Variabel yang diamati yaitu panjang tanaman dan jumlah daun.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa tanaman pakcoy dengan menggunakan Teknik Hidroponik Sistem NFT menunjukkan interaksi tinggi tanaman dan jumlah daun yang terus meningkat, hal tersebut dibuktikan dengan adanya perubahan pertumbuhan tanaman disetiap minggunya.

Hasil pengamatan tinggi tanaman pakcoy dengan Teknik Hidroponik menggunakan Sistem NFT menunjukkan hasil dengan nilai rata-rata tinggi terbaik, hal ini disebabkan karena cahaya matahari, suhu, oksigen dan kemiringan talang Hidroponik NFT. Media tanam dan kemiringan talang mempunyai respon yang baik terhadap pertumbuhan tanaman. Talang dengan kemiringan 5 % dapat mensirkulasikan larutan nutrisi dengan tipis dan kecepatan aliran nutrisi juga perlu diperhatikan. Menurut (Wibowo dan Asriyanti, 2013) mengungkapkan bahwa kemiringan Talang NFT memberikan respon paling baik bagi tanaman pada kemiringan 5%. Harjoko (2009), mengemukakan bahwa NFT adalah sistem budidaya tanaman dimana akar tanaman berada dalam sirkulasi aliran tipis dan mengandung unsur-unsur yang dibutuhkan tanaman.

Menurut (Sutiyoso, 2003) menjelaskan bahwa pertumbuhan sayuran daun sangat membutuhkan unsur hara makro N, P dan K lebih banyak jika dibandingkan dengan unsur hara yang lainnya, selain itu juga diduga adanya pengaruh dari zat pengatur tumbuh yang berada didalam masing-masing nutrisi hidroponik yang digunakan sehingga dapat memacu proses pemanjangan tanaman.

Hasil pengamatan Jumlah daun tanaman pakcoy dengan teknik hidroponik menggunakan Sistem NFT menunjukkan hasil dengan nilai rata-rata jumlah daun terbanyak, hal inidisebabkan karena adanya kemiringan pipa Instalasi NFT menunjukkan bahwa kemiringan talang pada sistem hidroponik memberikan respon yang baik bagi pertambahan jumlah daun pada tanaman, selain itu pertumbuhan tanaman yang terus meningkat juga dapat membuktikan bahwa tanaman pakcoy cocok dibudidaya dengan teknik hidroponik Sistem NFT yang ditandai dengan adanya perubahan tinggi tanaman dan jumlah daun yang meningkat disetiap minggu nya.

Menurut (Djafar, 2013) menyatakan bahwa adanya pemanjangan terhadap tinggi tanaman setiap waktunya menunjukkan bahwa tanaman mengalami pembelahan dan pembesaran pada sel. Unsur hara nitrogen diduga memiliki peran penting terhadap pertumbuhan dan hasil pakcoy. Unsur nitrogen merupakan unsur yang dibutuhkan dalam jumlah banyak dan kecukupan unsur nitrogen akan diikuti dengan peningkatan pertumbuhan dan hasil tanaman. Begitu pula dengan jumlah daun, bertambahnya jumlah daun merupakan salah satu aktivitas pembelahan sel. Adanya peningkatan terhadap jumlah daun diduga disebabkan oleh adanya unsur nitrogen.

Hal ini sesuai dengan pendapat (Aziz, Surung, dan Buraerah, 2006) bahwa penambahan dan Nurbaiti: Budidaya Pakcoy (Brassica Rapa L.) Dengan Menggunakan Teknik Hidroponik Sistem Nutrient Films Technique (NFT) nitrogen yang cukup akan mempercepat laju pembelahan sel, pemanjangan sel, pertumbuhan akar, batang, dan daun berlangsung dengan cepat. Nutrisi dan media merupakan faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan hasil budidaya pakcoy secara hidroponik. Nutrisi memegang peranan penting bagi pertumbuhan tanaman pakcoy, karena berfungsi sebagai penyuplai makanan utama bagi tanaman pakcoy. Oleh karena itu, pemberian nutrisi akan menentukan baik atau tidaknya pertumbuhan Pakcoy. Pemberian nutrisi dalam jumlah dan konsentrasi yang tepat akan meningkatkan pertumbuhan pakcoy. Menurut Sarido dan Junia (2017), nutrisi yang diberikan pada tanaman harus dalam komposisi yang tepat, bila kekurangan atau kelebihan, maka akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman terganggu dan hasil yang diperoleh tidak maksimal.


KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu pertumbuhan tanaman Pakcoy dengan menggunakan Sistem Hidroponik NFT menghasilkan respon tanaman yang baik terhadap tinggi tanaman dan jumlah helaian daun, hal ini disebabkan karena cahaya matahari, suhu, oksigen dan kemiringan talang Hidroponik NFT. Talang dengan kemiringan 5 % dapat mensirkulasikan larutan nutrisi dengan tipis dan kecepatan aliran nutrisi juga perlu diperhatikan. Unsur hara nitrogen berperan dalam pertumbuhan tanaman. Sehingga terjadi penambahan tinggi dan jumlah daun pada tanaman.


SARAN

Saran untuk kegiatan penelitian selanjutnya diperlukan jenis tanaman yang sama dari varietas yang berbeda untuk melihat adanya perbedaan pertumbuhan tanaman dengan Sistem NFT


DAFTAR PUSTAKA

Aziz, Surung, dan Buraerah. (2006). Produktivitas Tanaman Selada pada Berbagai Dosis Posidan-HT. Jurnal Agrisistem, 2(1).

Djafar. (2013). Respon Pertumbuhan dan Produksi Sawi (Brassica junea L.) Terhadap Pemberian Urine Kelinci dan Pupuk Guano. Jurnal Agroekoteknologi, 1(3).

Harjoko. (2009). Studi Macam Media dan Debit Aliran Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi (Brassica juncca) Secara Hidroponik NFT. Jurnal Agrosains, 11(2).

Lingga. (2011). Hidroponik bercocok tanam tanpa tanah. Jakarta: Penebar Swadaya.

Sarido & Junia. (2017). Uji Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) dengan Pemberian Pupuk Organik Cair Pada System Hidroponik.

Jurnal Agrifor, 16(1): 65-74.

Susilawati. (2019). Dasar-Dasar Bertanam Secara Hidroponik. Palembang: Universitas

Sriwijaya. Sutiyoso. (2003). Ramuan Pupuk Hidroponik : Tanaman Sayur, Tanaman Buah,

Tanaman Bunga. Tusi A. (2016). Teknik Hidroponik: Seri Teknologi Hidroponik. Yogyakarta: Inspirationbuch.

Wibowo dan Asriyanti. (2013). Aplikasi Hirdroponik NFT pada Budidaya Pakcoy (Brassica rapa chinensis). Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 13(3): 159-167


Rahmatiah

PSM Madya

BPPMDDTT Makassar